Pages

Tuesday, 10 April 2012

Dynamic Routing (RIPv2 EIGRP, dan OSPF) pada Paket Tracert 5.3

Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya tentang Dynamic Routing (RIPv2, EIGRP, dan OSPF) kita ketahui bahwa terdapat berbgai macam routing protocol yang dapat kita gunakan untuk membangun suatu topology jaringan yang baik sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, beberapa routing protocol tersebut diantaranya : OSPF (Open Shortest Path First), EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol), RIP(Routing Information Protocol),dll. Namun setiap Routing protocol tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan seperti misalnya :
  1. RIP(Routing Information Protocol)
    Menggunakan RIP baik versi 1 maupun versi 2 tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, namun kelemahan RIP hanya bisa minangani15 hop jika lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau.
  2. EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
    Merupakan satu-satunya protocol routing yang menggunakan router backup. Selain itu EIGRP juga menyimapan backup terbaik untuk setiap router sehingga setiap kali terjadi kegagalan pada jalur utama maka EIGRP menawarkan jalur alternative tanpa menunggu waktu convergence, cara mengkonfigurasikannyapun semudah RIP, namun kelemahan dari EIGRP ini adalah merupakan protocol cisco proprietary, sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution.
  3. OSPF(Open Shortest Path First)
    OSPF merupakan routing protocol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih teratur dan tersegmentasi, efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah penggunaan bandwidth menjadi lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi dan lebih presisi dalam menentukan rute/jalan terbaik menuju lokasi yang dituju. Namun kekurangan dari OSPF ini adalah memerlukan processor dan memory yang tinggi karena semakin membesarnya area jaringan yang dilayaninya maka akan semakin banyak pertukaram informasi yang terjadi. Hal inilah yang menyebabkan router OSPF memerlukan lebih banyak sumber memory dan processor. Jika router tersebut tidak dilengkapi dengan memory dan processor yang tinggi maka akan menyebabkan proses forwarding data semakin lambat dan menguras tenaga processor dan memory. Performa routerpun menjadi berkurang.
 Setelah melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing routing protocol, tak heran bila kita sering menjumpai topology suatu jaringan terdiri dari beberapa routing protocol, hal ini disebabkan oleh peralatan yang dimiliki serta kebutuhan yang diperlukan dalam menyampaikan informasi. Nah,agar setiap routing protocol yang berlainan itu dapat saling berkomunikasi satu sama lain maka kita dapat menggunakan perintah REDISTRIBUTE, sebelum kita membahas lebih jauh mengenai penggunaan perintah redistribute ada baiknya bila kita mengetahui terlebih dahulu fungsi dari perintah restribute adalah untuk menyebarkan network antar routing protocol yang berbeda.

untuk tutorial nya menggunakan paket tracert 5.3 seperti pada gambar dibawah ini

tutorialnya bisa di download di sini [Tutorial Redistribute pada Paket Tracert]

1 comment:

  1. Terimakasih gan penjelasan dalam artikelnya bermanfaat

    pluss gambarnya maknyus

    moga bertambah ilmunya dan manfaat

    ReplyDelete